Sebuah awalan
Sebuah akhir adalah awalan, setiap berakhirnya sesuatu mungkin ada hal baru yang akan terjadi. Setiap jiwa pasti pernah berharap, juga bermimpi. Begitupun denganku, ketika perjalanan hidupku sampai pada fase hadirnya dirimu aku memang sempat berharap banyak. Istana mimpiku telah kubangun sedemikian indahnya, beserta kamu tentunya. tetapi ada satu hal terkadang kita lupakan. Saat harapan semakin tinggi saat itulah tempat jatuhmu semakin dalam.
Manusia pada umumnya, ketika benar- benar menginginkan sesuatu tapi tidak bisa mendapatkannya kemudian ia kecewa dan mulai menyalahkan keadaan. Tak hanya keadaan aku bahkan pernah mengutuk tuhan. Alangkah bodohnya. Sebuah ironi yang lumrah bagi kita. Cinta, cita, dan asa. Manakah yang mengecewakanmu, bagiku semuanya. Tuhan sepertinya ingin aku kokoh bertahan dengan menjatuhkanku berkali kali, dikejatuhan yang dalam.
Saat aku benar- benar berfikir bahwa dia orang yang tepat, ternyata dia adalah kekecewaan yang dalam sebagai pelajaran bahwa tidak seharusnya kita berharap pada manusia. Saat aku berfikir dia adalah yang terindah dan yang terakhir, saat itu juga tuhan segera menyadarkanku. Membawanya pergi atau menjatuhkanku lebih tepatnya. Aku tidak pernah menyangka akan berakhir secepat itu, tapi bila memang aku harus memulai awal yang baru, akan kulakukan. Jika sekarang kamu sedang merasakan kejatuhan, lihatlah kepada luasnya langit. Disana, ketika malam tiba, saat hari terasa gelap justru bintang- bintang terlihat indah. Kemudian mulailah lagi mimpimu, gantungkan setinggi langit disana. Mimpi yang baru. Langkah memulai awal yang baru. Menangis dan terus meratapi masa lalu tidak akan bisa mengembalikan masa lalu.
Bagiku, mimpi adalah sebuah awal. Hidup tanpa mimpi seperti hutan tanpa pohon, gersang. Pernah aku tersesat karena arah hidupku dan arah mimpiku ternyata tak sejalan. Seketika dunia serasa tidak adil. Tapi mungkin ada hikmah dibalik semua ini yang belum aku ketahui. Semua keruwetan, kemalasan, keterpurukan semakin membuatku terperosok jauh kedalam. Semakin membenci mimpi yang tak bisa kuraih, konyol memang tapi begitulah adanya. Namun kini, bila menyerah maka kalah. Mungkin akhir dari mimpiku adalah awal dari mimpi yang baru. Begitupun kamu. Berakhirnya ceritaku dan ceritamu mungkin awal bagi ceritaku dan ceritanya, yang terkadang tidak kita sukai tapi ternyata justru amat baik.
Komentar
Posting Komentar