FATAMORGANA

Sebuah Fatamorgana

We were walking on moonlight
And you pulled me close
Split second and you disappeared
And then I was all alone
I woke up in tears
With you by my side
A breath of relief
And I realized
No, we're not promised tomorrow
So I'm gonna love you like I'm gonna lose you
And I'm gonna hold you like I'm saying goodbye
Wherever we're standing
I won't take you for granted
'Cause we'll never know when, when we'll run out of time
So I'm gonna love you like I'm gonna lose you
I'm gonna love you like I'm gonna lose you

Ku nikmati sore ini dengan salah satu lagu kesukaanku, "like i'm gonna lose you" karya Meghan Trainor. Seperti itulah dulu, rasanya aku ingin mencintaimu seperti aku akan kehilanganmu. Entah mengapa, bahasan tentang cinta tidak jua membuatku jemu. Pencarian cinta selama ini, hanya membuatku semakin menyadari. Cinta sejati yang tidak akan pernah mengecewakanmu adalah cinta tulus tuhanmu. Sejatinya apa yang kita butuhkan hanyalah mengingat kembali sang pencipta. Berbagai episode cinta dengan segala kejatuhannya sebenarnya salah satu cara tuhan merindukanmu, agar kamu hanya mengingatnya dan bergantung kepadanya.

Dulu, mungkin kamu pernah merasa seperti aku. Dimana kehadiran seseorang yang kita anggap spesial membuat kadar dopamin meningkat dan menyebabkan efek senang yang semu. Ku katakan semu karena jika tak ada dia duniamu akan terasa hampa, tak menyenangkan seperti ada sesuatu yang hilang. Jika itu pernah kamu rasakan atau bahkan sedang kamu rasakan sekarang. Sadarilah, kamu sedang bersama seseorang yang salah. Kamu akan merasakan sakit jika dia menghilang nantinya. Dia yang tulus kepadamu tidak akan membuatmu sedih ketika tidak ada dirinya. Karena kamu akan selalu ada dalam doanya, selalu menjadi prioritasnya. Kamu adalah tempanya kembali. Dia yang seperti itu adalah pasangan halalmu. Hanya orang yang memuliakanmu dengan cara yang baik yang tahu bagaimana caranya menjaga hatimu, wahai wanita yang hatinya bagaikan cermin. 

Dulu, kupikir kamu adalah oase, namun tak lebih dari fatamorgana. Seperti sebuah fatamorgana, aku melihatmu begitu indah, ku pikir itu bisa menyenangkan dan membuatku tenang, tapi semua itu hanyalah ilusi. Palsu dan tidak benar benar ada. Seperti akan menghilangkan dahagaku namun tidak. Seperti seseorang yang ku pikir dia terbaik untukku tapi ternyata bukan. Seperti danau sejuk namun hanyalah tanah gersang. Seperti sesuatu yang terlihat manis namun berakhir pahit. Seperti itulah kamu bagiku. 

Sekarang, aku hanya berterimakasih pada semua masa yang telah kita lalui. Dan aku sadar, kamu hanyalah fatamorgana. Aku yang dulu begitu tersesat, kini telah kutemukan jalan pulangku. Sudah kutemukan sejuk yang sesungguhnya. Jadi untukmu yang pernah menjadi fatamorgana dalam gurun panjangku, terimakasih dan selamat tinggal. Jika bukan karena kamu, aku mungkin tidak akan berdiri setegak ini. Aku tidak akan terjatuh lagi. Dan semoga kamu menemukan kebahagiaanmu, semoga kita bisa belajar dan menjadi lebih baik lagi. Untuk kamu yang sedang patah hatinya, kecewa maupun bersedih karena dunia. Percayalah, dan cobalah mencari ketenangan dengan mengingat tuhanmu, itu adalah obat mujarab yang banyak orang tak menyadarinya. Jangan terkurung dalam fatamorgana. Jangan mudah menyerahkan hatimu pada seseorang yang belum tentu bisa menjaganya. Suatu saat pasti akan kamu temukan dia, yang memang sudah ditakdirkan untukmu. Dia yang sekarang juga sedang berjuang untukmu. Aku pun begitu, ingin menjadi seorang yang pantas dia perjuangan. Jadi jangan hanya mencari, mari kita menjadikan diri sendiri seseorang yang pantas untuk dicari.


2.12.2018

Komentar

Postingan Populer